Biografi Hamzah Fansuri

Syeikh
Hamzah Fansuri adalah seorang cendekiawan, ulama tasawuf, dan budayawan
terkemuka yang diperkirakan hidup antara pertengahan abad ke-16 sampai awal
abad ke-17. Nama gelar atau takhallus yang tercantum di belakang nama
kecilnya memperlihatkan bahwa pendekar puisi dan ilmu suluk ini berasal dari
Fansur, sebutan orang-orang Arab terhadap Barus, sekarang sebuah kota kecil di
pantai barat Sumatra yang terletak antara kota Sibolga dan Singkel. Sampai abad
ke-16 kota ini merupakan pelabuhan dagang penting yang dikunjungi para saudagar
dan musafir dari negeri-negeri jauh.
Sayang sekali bukti-bukti tertulis
yang dinyatakan kapan sebenarnya Syeikh Hamzah Fansuri lahir dan wafat,
di mana dilahirkan dan di mana pula jasadnya dibaringkan dan di tanam, tak
dijumpai sampai sekarang. Tetapi dari syair dan dari namanya sendiri
menunjukkan bahwa sudah sekian lama beliau berdominasi di Fansur, dekat
Singkel, sehingga mereka dan turunan mereka pantas digelari Fansur.
Dalam buku Hamzah Fansuri Penyair Aceh, Prof. A. Hasymi menyebut bahwa Syeikh
Hamzah Fansuri hidup dalam masa pemerintahan Sultan Alaidin Riayat Syah IV
Saiyidil Mukammil (997-1011 H-1589-1604 M) sampai ke permulaan pemerintahan
Sultan Iskandar Muda Darma Wangsa Mahkota Alam (1016-1045 H-1607-1636 M). Karya-karya
Hamzah Fansuri yang berbentuk syair antara lain:
a. Syair burung pingai
b. Syair dagang
c. Syair pungguk
d. Syair sidang faqir
e. Syair ikan tongkol
f. Syair perahu
Karangan-karangan Syeikh Hamzah
Fansuri yang berbentuk kitab ilmiah antara lain :
a. Asfarul ‘arifin fi bayaani ‘ilmis suluki wa
tauhid
b. Syarbul ‘asyiqiin
c. Al-Muhtadi
d. Ruba’i Hamzah al-Fansuri
Karangan-karangan
yang berbentuk Prosa antara lain:
a. Asrar al-Arifin
b. Sharab al-Asyikin
The wire services of Casino & Sports Betting in New Jersey
BalasHapusCasino 광주 출장샵 & Sports Betting is 서산 출장안마 officially underway with the launch of a new partnership with 김천 출장마사지 MGM Resorts International 대구광역 출장마사지 that 의정부 출장마사지 would create a