Rabu, 23 April 2014

Biografi Nuruddin Ar-Raniri

Biografi Nuruddin Ar-Raniri
Description: Biografi Nuruddin Ar-Raniri | Ulama Besar Aceh
Beliau adalah Ulama Besar Aceh yang tak asing lagi kebesaran namanya ditengah-tengah orang Aceh, yaitu Syaikh Nuruddin Ar-Raniri. Nama lengkap beliau adalah Nuruddin Muhammad bin Ali bin Hasanji Al-Hamid (atau Al-Syafi'i Al-Asyary Al-Aydarusi Al-Raniri). Ia dilahirkan di Ranir (Randir), sebuah kota pelabuhan tua di Pantai Gujarat, sekitar pertengahan kedua abad XVI M. Ibunya seorang keturunan Melayu, sementara ayahnya berasal dari keluarga imigran Hadhramaut (Al-Attas: 1199 M).
Al-Raniri sendiri memulai perjalanan intelektualnya dengan belajar ilmu agama di tanah kelahirannya (Ranir), sebelum berkelana ke Tarim, Hadramaut, Arab Selatan, yang ketika itu menjadi pusat studi agama Islam.
Pada tahun 1621 M, ia mengunjungi Makkah dan Madinah untuk menunaikan ibadah haji dan berziarah ke makam Nabi. Di tanah haram inilah Al-Raniri menjalin hubungan dengan para jamaah haji dan orang-orang yang sudah menetap dan belajar di Arab, yang kebetulan berasal dari wilayah Nusantara. Dalam kapasitas seperti ini, Al-Raniri sudah dapat dikategorikan telah menjalin hubungan dengan orang-orang Melayu, khususnya dalam hal komunikasi intelektual Islam. Jalinan hubungan inilah yang menjadi awal mula bagi perjalanan intelektual Islam Al-Raniri di kemudian hari.
Dalam perkembangannya, Nuruddin Ar-Raniri juga merupakan seorang syeikh tarekat Rifa'iyyah, yang didirikan oleh Ahmad Rifai (w. 1183 M). Ia belajar ilmu tarekat ini melalui ulama keturunan Arab Hadramaut, Syeikh Said Abu Hafs Umar b. 'Abd Allah Ba Syaiban dari Tarim, atau yang dikenal di Gujarat dengan sebutan Sayid Umar Al Aydarus. Sementara Ba Syaiban sendiri belajar tarekat dari ulama-ulama Haramain selama empat tahun, seperti Sayyid Umar b.'Abd Allah Al-Rahim Al-Bashri (w. 1638), Ahmad Ibrahim b. Alan (w. 1624 M), dan 'Rahman Al-Khatib Al-Syaib 1605 M). Dari Ba Syaiban pulalah Al-Raniri dibaiat sebagai khalifah (penggantinya) untuk menyebarluaskan tarekat Rifaiyyah di tanah Melayu (Aboebakar Atjeh: 1979). Kendati demikian, Al-Raniri juga memiliki silsilah inisiasi dengan tarekat Aydarusiyyah dan Qodiriyyah Maqassari: tt)
Nuruddin adalah seorang yang berilmu tinggi, yaitu orang yang pengetahuannya tak terbatas dalam satu cabangpengetahuan saja. Pengetahuannya sangat luas, meliputi bidang sejarah, politik, sastra, filsafat, fikih, tasawwuf, perbedaan agama, dan sufism. ia menulis kurang-lebih 29 kitab, yang paling terkenal adalah "Bustanul Salatin". Namanya kini diabadikan sebagai nama perguruan tinggi agama (IAIN) di Banda Aceh.

Secara keseluruhan, Nuruddin Ar-Raniri menulis sekitar dua puluh sembilan naskah, di antaranya adalah: Karya-karya Besar Syeikh Nurruddin Ar-Raniri: 

1. Kitab Al-Shirath al-Mustaqim (1634) 
2. Kitab Durrat al-faraid bi Syarh al-‘Aqaid an Nasafiyah (1635) 
3. Kitab Hidayat al-habib fi al Targhib wa’l-Tarhib (1635) 
4. Kitab Bustanus al-Shalathin fi dzikr al-Awwalin Wa’l-Akhirin (1638) 
5. Kitab Nubdzah fi da’wa al-zhill ma’a shahibihi 6. Kitab Latha’if al-Asrar 
7. Kitab Asral an-Insan fi Ma’rifat al-Ruh wa al-Rahman 
8. Kitab Tibyan fi ma’rifat al-Adyan 
9. Kitab Akhbar al-Akhirah fi Ahwal al-Qiyamah 
10. Kitab Hill al-Zhill 
11. Kitab Ma’u’l Hayat li Ahl al-Mamat 
12. Kitab Jawahir al-‘ulum fi Kasyfi’l-Ma’lum 
13. Kitab Aina’l-‘Alam qabl an Yukhlaq 
14. Kitab Syifa’u’l-Qulub 
15. Kitab Hujjat al-Shiddiq li daf’I al-Zindiq 
16. Kitab Al-Fat-hu’l-Mubin ‘a’l-Mulhiddin 
17. Kitab Al-Lama’an fi Takfir Man Qala bi Khalg al-Qur-an 
18. Kitab Shawarim al- Shiddiq li Qath’I al-Zindiq 
19. Kitab Rahiq al-Muhammadiyyah fi Thariq al-Shufiyyah. 
20. Kitab Ba’du Khalg al-samawat wa’l-Ardh 
21. Kitab Kaifiyat al-Shalat 
22. Kitab Hidayat al-Iman bi Fadhli’l-Manaan 
23. Kitab ‘Aqa’id al-Shufiyyat al-Muwahhiddin 
24. Kitab ‘Alaqat Allah bi’l-‘Alam 
25. Kitab Al-Fat-hu’l-Wadud fi Bayan Wahdat al-Wujud 
26. Kitab ‘Ain al-Jawad fi Bayan Wahdat al-Wujud 
27. Kitab Awdhah al-Sabil wa’l-Dalil laisal li Abathil al-Mulhiddin Ta’wil 
28. Kitab Awdhah al-Sabil laisan li Abathil al-Mulhiddin Ta’wil. 

29. Kitab Syadar al-Mazid 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar