Biografi Syamsudin
Pasai

Syamsuddin Sumatrani adalah salah satu tokoh sufi
terkemuka yang telah turut mengguratkan corak esoteris pada wajah Islam di
Aceh. Sayangnya perjalanan hidup sang sufi ini sulit sekali untuk dirangkai
secara utuh. Hal ini selain karena tidak ditemukannya catatan otobiografisnya,
juga karena langkanya sumber-sumber akurat yang dapat dirujuk. Beliau adalah
murid dari Syeikh Hamzah Fansuri.
Mengenai asal-usulnya, tidak diketahui secara pasti
kapan dan di mana ia lahir. Perihal sebutan Sumatrani yang selalu diiringkan di
belakang namanya, itu merupakan penisbahan dirinya kepada “negeri Sumatra”
alias Samudra Pasai. Sebab memang di kepulauan Sumatra ini tempo doeloe pernah
berdiri sebuah kerajaan yang cukup ternama, yakni Samudra Pasai. Itulah
sebabnya ia juga adakalanya disebut Syamsuddin Pasai.
Dari hasil penelitian Prof. Dr. Azis Dahlan diketahui
adanya sejumlah karya tulis yang dinyatakan sebagai bagian, atau berasal dari
karangan-karangan Syamsuddin Sumatrani, atau disebutkan bahwa Syamsuddin
Sumatrani yang mengatakan pengajaran itu. Karya-karya tulis itu sebagian
berbahasa Arab, sebagian lagi berbahasa Melayu (Jawi). Diantara karya tulisnya
yang dapat dijumpai adalah sebagai berikut:
a. Jawhar
al-Haqa'iq (30 halaman; berbahasa Arab)
b. Risalah
Tubayyin Mulahazhat al-Muwahhidin wa al-Mulhidin fi Dzikr Allah (8 balaman;
berbahasa Arab)
c. Mir’at
al-Mu'minin (70 halaman; berbahasa Melayu)
d. Syarah
Ruba'i Hamzah Fansuri (24 halaman; berbahasa Melayu)
e. Syarah
Sya'ir Ikan Tongkol (20 balaman; berbahasa Melayu)
f. Nur
al-Daqa'iq (9 halaman berbahasa Arab; 19 halaman berbahasa Me1ayu)
g. Thariq
al-Salikin (18 halaman; berbahasa Melayu)
h. Mir’at
al-Iman atau Kitab Bahr al-Nur (12 halaman; berbahasa Melayu)
i.
Kitab al-Harakah (4 halaman; ada yang berbahasa Arab
dan ada pula yang berbahasa Melayu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar