Rabu, 23 April 2014

Biografi Syamsudin Pasai

Biografi Syamsudin Pasai

Description: F:\sumatrani.jpg
Syamsuddin Sumatrani adalah salah satu tokoh sufi terkemuka yang telah turut mengguratkan corak esoteris pada wajah Islam di Aceh. Sayangnya perjalanan hidup sang sufi ini sulit sekali untuk dirangkai secara utuh. Hal ini selain karena tidak ditemukannya catatan otobiografisnya, juga karena langkanya sumber-sumber akurat yang dapat dirujuk. Beliau adalah murid dari Syeikh Hamzah Fansuri.
Mengenai asal-usulnya, tidak diketahui secara pasti kapan dan di mana ia lahir. Perihal sebutan Sumatrani yang selalu diiringkan di belakang namanya, itu merupakan penisbahan dirinya kepada “negeri Sumatra” alias Samudra Pasai. Sebab memang di kepulauan Sumatra ini tempo doeloe pernah berdiri sebuah kerajaan yang cukup ternama, yakni Samudra Pasai. Itulah sebabnya ia juga adakalanya disebut Syamsuddin Pasai.
Dari hasil penelitian Prof. Dr. Azis Dahlan diketahui adanya sejumlah karya tulis yang dinyatakan sebagai bagian, atau berasal dari karangan-karangan Syamsuddin Sumatrani, atau disebutkan bahwa Syamsuddin Sumatrani yang mengatakan pengajaran itu. Karya-karya tulis itu sebagian berbahasa Arab, sebagian lagi berbahasa Melayu (Jawi). Diantara karya tulisnya yang dapat dijumpai adalah sebagai berikut:
a.       Jawhar al-Haqa'iq (30 halaman; berbahasa Arab)
b.      Risalah Tubayyin Mulahazhat al-Muwahhidin wa al-Mulhidin fi Dzikr Allah (8 balaman; berbahasa Arab)
c.       Mir’at al-Mu'minin (70 halaman; berbahasa Melayu)
d.      Syarah Ruba'i Hamzah Fansuri (24 halaman; berbahasa Melayu)
e.       Syarah Sya'ir Ikan Tongkol (20 balaman; berbahasa Melayu)
f.       Nur al-Daqa'iq (9 halaman berbahasa Arab; 19 halaman berbahasa Me1ayu)
g.      Thariq al-Salikin (18 halaman; berbahasa Melayu)
h.      Mir’at al-Iman atau Kitab Bahr al-Nur (12 halaman; berbahasa Melayu)
i.        Kitab al-Harakah (4 halaman; ada yang berbahasa Arab dan ada pula yang berbahasa Melayu).

Syamsuddin Sumatrani wafat pada tahun 1039 H/1630 M, dan selama beberapa dasawarsa terakhir dari masa hidupnya ia merupakan tokoh agama terkemuka yang dihormati dan disegani. Ia berada dalam lindungan dan bahkan berhubungan erat dengan penguasa Kerajaan Aceh Darussalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar